Rabu, 10 Juni 2009

MENGAGAS PERLUNYA BPKB PROVINSI KEP.BABEL (bagian I)

. Rabu, 10 Juni 2009


Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) merupakan salahsatu unit dalam pelaksanaan pengembangan pendidikan nonformal dan informal (terkadang sebagian masih menggunakan istilah pendidikan luar sekolah) yang letaknya berada di Provinsi. Kepulauan Bangka Belitung merupakan salahsatu provinsi yang belum memiliki unit pelaksana teknis apa yang dinamakan BPKB. Pendirian BPKB dibeberapa daerah di Indonesia sebagian menggunakan pola tumpangsari pada salahsatu SKB di Kabupaten Kota sebagai cikalbakal berdirinya BPKB. Namun sebagian daerah yang memiliki kemampuan Sumber Daya Manusia dalam mendirikan dan mengelola BPKB tidak membutuhkan embrio dari SKB Kabupaten/Kota, akantetapi langsung mendirikan dan menyiapkan sumber daya tersebut pada unit yang dimaksud. Oleh karenanya pendirian BPKB lebih bergantung pada kemampuan provinsi masing-masing.

Sebagai unit yang bergerak dibidang pendidikan nonformal dan informal, maka BPKB dalam aplikasinya sangat banyak bertumpu pada masyarakat, sehingga konteks ini sesuai dengan kebijakan pemerintah melalui ”Pendidikan Berbasiskan Masyarakat” (Community Based Education). Hal ini disebabkan berbagai faktor, baik lokasi dan sasaran yang sangat heterogen maupun karena falsafah yang dianut, yaitu ”Tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk masyarakat”.

Sebagai provinsi yang baru, perkembangan pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung begitu pesat. Hal ini dikarenakan potensi alam yang cukup mendukung dalam mengimplementasikan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dalam peningkatan sumber daya manusia. Oleh karenanya dengan modal tersebut, bila tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh sumber daya manusia yang berkualitas maka potensi yang ada tidak akan berarti apa-apa. Karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya alam yang dimiliki dapat diolah secara optimal serta terarah kepada kebutuhan masyarakat luas.

Perkembangan pendidikan formal yang begitu baik tentunya juga perlu diimbangi dengan pendidikan nonformal dan informal. Hal ini agar dapat mengejar dan mengedepankan keunggulan serta kualitas sumber daya manusia yang dapat menghadapi abad yang sangat kompetitif dalam berbagai bidang. Pendidikan yang terjamin mutu dan kualitasnya, tentu pada akhirnya dapat menjembatani arus gelombang globalisasi yang dirasakan sangat kuat dan terbuka. Oleh karenanya disadari atau tidak hal ini membawa konsekwensi perlunya ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas yaitu manusia yang mampu bekerja secara profesional dalam arti memiliki pengetahuan, kebisaan serta kesediaan dalam mengabdi secara utuh untuk menghasilkan produk dalam bentuk barang maupun jasa yang memiliki keunggulan kompetitif.

Selama ini mutu pendidikan formal lebih difokuskan pada LPMP yang ada di provinsi masing-masing sebagai lembaga jaminan mutu yang akhirnya mengelola dan mengembangkan pola jaminan mutu sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-masing. Bagaimana dengan pendidikan nonformal dan informal? Sebagian masyarakat menganggap bahwa produk dari pendidikan nonformal masih dipandang sebelah mata, seperti pada lulusan paket baik paket A, Paket B maupun Paket C. walaupun pemerintah telah menyatakan setara, namun kenyataannya dalam masyarakat masih memandang demikian.

Pandangan ini tentunya sangat keliru namun juga tidak bisa menyalahkan pandangan tersebut sepenuhnya, karena mungkin produk tersebut belum mendapatkan perhatian dari lembaga yang memiliki otoritas sebagai bentuk jaminan setara sehingga ada yang berpendapat demikian. Namun dengan berbagai upaya tentunya lembaga dimaksud dapat diwujudkan apabila pemerintah daerah menginginkan realisasi keseimbangan antara pendidikan formal dan nonformal

Dibeberapa daerah sudah dibentuk unit pelaksana teknis yang disebut Sanggar Kegiatan Belajar akantetapi perannya tidak bisa sepenuhnya karena memiliki keterbatasan wewenang. Tentunya eksistensi SKB di daerah Kabupaten/Kota tidak sepenuhnya memiliki unit ini, bahkan walaupun unit ini sudah ada disetiap kabupaten/kota, namun anggarannya masih sangat terbatas yang pada akhirnya mengakibatkan tidak terjangkaunya upaya penbinaan secara maksimal.

Sebagai unit yang berada di kabupaten kota dan memiliki keterbatasan dalam pembinaan lembaga-lembaga nonformal dan informal, SKB juga dibina oleh PNFI diwilayah kerja regional. Khusus Kepulauan Bangka Belitung selama ini masih menginduk pada PNFI Jaya Giri di Bandung yang juga mengalami keterbatasan karena luasnya wilayah yang menjadi binaan mereka. Yang pada akhirnya bermuara pada kualitas.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, diharapkan setiap daerah (provinsi) memiliki BPKB. Keberadaan BPKB diharapkan dapat lebih eksis pada daerahnya masing-masing dalam membina SKB-SKB serta lembaga nonformal lainnya secara intensif karena wilayahnya lebih sedikit dan mudah dikoordinasikan.

Oleh karena itu, BPKB sebagai unit dibidang pendidikan nonformal dan informal mesti dapat mewujudkan masyarakat yang gemar belajar, bekerja dan berusaha pada jalur Pendidikan Nonformal dan Informal, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang mandiri dan mampu menghadapi tantangan globalisasi melalui program-program yang diselenggarakannya.
Tugas yang diemban BPKB Provinsi adalah membantu Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Provinsi di bidang Pengembangan Kegiatan Belajar. Sebagai aplikasi dari tugas tersebut dapat diimplementasikan dalam bentuk :

1.Penyusunan program dan perumusan kebijakan operasional penyelenggaraan kebijakan Pembangunan

Provinsi dan Pemerintah Pusat di bidang Pendidikan Luar Sekolah;
2.Menyelenggarakan program kegiatan BPKB sesuai dengan perencanaan untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan;
3.Penyusunan Sistem Jaringan Informsi Program Kegiatan;
4.Penyusunan Pola Pengembangan Kegiatan Belajar sesuai dengan karakteristik daerah;
5.Penyusunan sistem pengembangan pendidikan berbasis kawasan dan teknologi informasi;
6.Pelayanan administrasi kepegawaian di BPKB sesuai norma, standar dan prosedur peraturan
perundang-undangan.

Mengingat saat ini, di Kepulauan Bangka Belitung telah ada beberapa SKB seperti SKB di Kabupaten Bangka, Kota Pangkalpinang, Bangka Selatan dan Belitung, serta tahun 2008 SKB Pangkalpinang dijadikan sebagai SKB Pembina, maka sudah selayaknya bahwa daerah Kepulauan Bangka Belitung mendirikan BPKB untuk pengembangan pendidikan nonformal dan informal. Pada tahun 2006, Dewan Pendidikan Provinsi telah merekomendasikan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung agar mendirikan BPKB Provinsi, namun pada saat itu belum mendapatkan jawaban. Kemudian pada tahun 2007, Dewan Pendidikan Provinsi kembali merekomendasikan agar mendirikan BPKB di Provinsi. Dan pada saat itu Gubernur Kepulauan Bangka Belitung meminta Dinas Pendidikan mempelajari hasil rekomendasi tersebut terkait hal apa saja yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menunjang kualitas pendidikan tersebut.

Berdasarkan informasi terakhir, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merencanakan kehadiran BPKB Provinsi pada tahun 2010. Artinya tulisan ini diharapkan sebagai respon yang baik atas niat positif pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya dibidang formal saja namun juga nonformal dan informal. Oleh karenanya, peran DPRD Provinsi dalam menyikapi keberadaan BPKB Provinsi juga mesti seimbang dengan niat pemerintah provinsi, karena bagaimanapun sebuah unit dalam menjamin mutu pendidikan nonformal tanpa adanya ketersediaan dana yang memadai tidak akan dapat sukses. Semoga bermanfaat

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Feed Ruri Andari

KOMPAS.com - Nasional

Mengenai Saya

Foto saya
Candidat Doktor,Dosen di Babel, Konsultan Pendidikan, Widiaishwara Badan Diklat Babel,tinggal di Pangkalpinang babel lahir di Pangkalbuluh Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Istri : Maria Susanti, S.Ag, anak 3 orang : Afdila Ilham Isma (lahir di Pekan Baru/Riau), Asyiqo Kalif Isma (lahir di Pangkalpinang, Alziro Qaysa Isma (lahir di Pangkalpinang)
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com